IBU

Ibu adalah surga yang terlihat di dunia

Hiasi pagimu dengan senyuman manis terhadap ibumu, maka keberkahan dunia akan senantiasa menyertaimu hingga matahari terbenam. Dalam Islam, sosok ibu menempati kedudukan yang sangat mulia. Betapa Islam begitu memuliakan sosok seorang ibu. Salah seorang sahabat bahkan pernah datang kepada Rasulullah SAW menanyakan tentang siapa yang paling berhak mendapat baktinya. Rasulullah pun menjawab dengan menyebut ibu, hingga tiga kali, baru kemudian ayah.

Para sahabat Rasulullah SAW disebutkan sangat memuliakan ibunya. Sebut saja misalnya Abu Hurairah, yang setiap hendak keluar rumah selalu berpamitan kepada sang ibu dan mendoakannya. Sungguh kebiasaan mulia yang patut dicontoh. Sahabat yang lain, Ibnu mas'ud, seringkali diminta sang ibu untuk mengambilkan air minum dan beliau selalu melaksanakannya, ia mendapati ternyata ibunya tertidur pulas. Ibnu Mas'ud pun tidak berani membangunkannya karena memuliakan sang ibu.

Kisah lainnya, seorang sahabat bernama Usamah bin Zaid pernah membeli sebuah pohon kurma yang saat itu harganya mencapai seribu dirham. Kemudian sebatang pohon kurma itu ia potong dan diambil jamarnya ( bagian berwarna putih yang berada di jantung pohon kurma ). Hal itu ia lakukan semata - mata untuk membahagiakan ibunya yang sangat menginginkan jamar kurma. 

Kasih sayang seorang ibu kepada anaknya tidak bisa diragukan lagi. Beragam cara dilakukan ibu agar anak - anaknya tumbuh menjadi orang yang memiliki budi pekerti baik dan berguna bagi orang lain. Oleh sebab itu, sudah kewajiban setiap anak untuk berbakti dan menyayangi seorang ibu. Seorang ibu tak akan pernah ragu membela anaknya dalam segala situasi. Ibu juga akan maju paling depan saat anaknya disakiti dan akan merangkul saat anaknya sedih.Saat hidup kita bahagia, ibu tidak pernah meminta membagi kebahagiaan kita padanya. Tapi saat kita terluka, ibu selalu datang untuk menerima bagian dari luka kita. Untuk itu, kebanyakan anak merasa tak dapat membalas kasih sayang ibu sebanding dengannya yang mereka terima dari seorang ibu.

Ibu
Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
Sumur-sumur kering, daunanpun gugur bersama reranting
Hanya air matamu ibu, yang tetap lancar mengalir
Bila aku merantau
Sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
Di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
Lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
Ibu adalah gua pertapaanku
Dan ibulah yang meletakkan aku disini
Saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
Aku mengangguk meskipun aku kurang mengerti 
Bila kasihmu ibarat samudera
Sempit lautan teduh tempatku mandi
Mencuci lumut pada diri
Tempatku berlayar, menebar pukat
Dan melempar sauh
Lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
Kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang 
Pahlawan...
Namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
Lantaran aku tahu engkau ibu dan aku anakmu
Bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
Ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
Sesekali datang padaku
Menyuruhku menulis langit biru
Dengan sajakku     
( D.Zawawi Imron )

Ibu adalah satu - satunya orang yang sampai lupa berdoa untuk dirinya sendiri, karena terlalu sibuk berdoa untuk anaknya. Tidak ada yang bisa menandingi dahsyatnya doa seorang ibu. Ibu, jemarinya mungkin sudah rapuh, tangannya sudah mulai tak tangguh, namun doa - doa pada anaknya akan selalu tumbuh. Ibu dapat memegang dan menjaga tangan anak - anaknya untuk berada dalam genggamannya hanya sesaat saja, tetapi ibu dapat menggenggam hati anak -anaknya untuk selamanya. Walau mustahil menjadi ibu yang sempurna, namun seorang ibu pasti berusaha untuk menjadi ibu terbaik bagi anak - anaknya.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEREMPUAN PENGHUNI SURGA

DIARY HATI

8 KARAKTER MANUSIA