PAK DI
Saya lupa kapan pertama kali terpikat dengan tulisan Pak DI. Bisa jadi ketika masih mondok dulu. Sesekali artikel Pak DI muncul di koran yang di akuisisi oleh JP di Jawa Timur. Biasanya saya membacanya selepas pengajian pagi, koran itu tergeletak di kantor pesantren. Kami rebutan, saya ambil halaman opini, karena kebetulan tidak terlalu punya ketertarikan mantengin gosip artis. Entah kapan juga, pertama kali bersua disway, yang pasti beberapa tahun lalu. Awalnya iseng lihat-lihat opini via mbah google, kok malah terdampar ke disway. Ternyata terdampar dan tersesat tak selamanya tersiksa, malah enjoy dan nikmat. Ibaratnya seperti bertemu cerpen kenangan Risang ayu yang ditulis berseri. Ups... balik ke kenangan lagi, tapi begitulah adanya. Saya " binged read" semua artikel Pak DI. Setiap tulisannya membuat saya kasmaran tingkat dewa. Jangan tanya kenapa saya suka, karena rasa suka itu tak bisa di jabarkan secara ilmiah hanya bisa di rasakan. Membaca tulisan Pak DI beberapa tahu