SYAIKH ALI JUM'AH


Nama lengkap beliau adalah Ali Jum'ah Muhammad Abdul Wahhab. Dilahirkan pada 3 maret 1952 di Bani Suwayf Mesir. Syaikh Ali Jum'ah menjabat sebagai Mufti Mesir sejak 28 September 2003. Beliau terlahir dari keluarga terhormat. Ibunya Fathiyah Hanim binti Ali bin 'Id dikenal sebagai perempuan berakhlak baik. Ayahnya Syaikh Jum'ah bin Muhammad adalah seorang ahli fiqih lulusan Fakultas Hukum Universitas Kairo.

Syaikh Ali Jum'ah mulai menghafal Al-Qur'an pada usia sepuluh tahun. Sekalipun beliau tidak masuk sekolah agama. Beliau mendapatkan Ijazah madrasah ibtidaiyah pada 1963 M dan mendapat ijazah madrasah Tsanawiyah pada tahun 1966 M di kota Bani Suwayf. Beliau juga telah mempelajari Kutubus Sittah serta fiqih Maliki sejak lulus di bangku SMA. Kemudian mengambil gelar BA di Fakultas Perdagangan Universitas Ain Syam pada tahun 1973.

Suatu ketika, Syaikh Ali Jum'ah pernah ditanya seseorang. Apa yang hilang dari kita. " kata orang itu." sehingga kita hidup di zaman penuh kedengkian. Syaikh Ali Jum'ah menjawab," yang hilang dari kita adalah pendidikan ala Nabi Muhammad Saw. Yang mengajarkan nilai-nilai, moral, hukum, aqidah dan cara hidup simple dan mudah." Pendidikan yang seperti apa ? tanya beliau kemudian. Syaikh Ali Jum'ah menjelaskan, bahwa baginda Nabi mengajarkan kita tentang cinta kasih dan bagaimana mengaplikasikannya.

Jika kita membuka mushaf, maka yang muncul pertama kali adalah( بسم الله الرحمن الرحيم ) Kita dikenalkan Allah sebagai tuhan yang maha pengasih dan penyayang. Ketika kita mendengar bagaimana firman Allah melukiskan sosok Baginda Nabi Muhammad Saw, maka kita temukan ayat ( وما ارسلنك الا رحمة للعامين ) yang artinya, " Kami tidak mengutusmu melainkan untuk menebar cinta kasih untuk alam semesta".

Jika kita belajar hadits, yang diperdengarkan pertama kali oleh seorang guru adalah hadits Awwaliyah :

الراحمون يرحمهم الرحمن تبارك و تعالى ارحموا من في الارض يرحمكم من في السماء

" Orang-orang yang mengasihi akan dikasihi oleh Allah. Maka kasihanilah penduduk bumi, niscaya engkau akan di kasih penduduk langit.

Syaikh Ali Jum'ah mengatakan bahwa Rasulullah Saw, mengajarkan kita untuk berinteraksi kepada semua makhluk dengan cinta kasih. Rasulullah bersabda, " Ada seorang wanita yang masuk neraka karena perkara kucing. Kucing itu ia ikat ( sampai) mati . Ia tidak memberinya makan, tidak pula melepasnya untuk mencari makan sendiri, ( sekalipun ) serangga- serangga tanah.

Beliau juga pernah bersabda," Ada seorang wanita yang masuk surga karena perkara anjing . Ia menemukan anjing yang tergeletak kehausan, lalu memberinya minum. Maka Allah memasukkannya ke surga," Suatu ketika Baginda Rasul ditanya salah seorang sahabat, " Apakah memberi kepada hewan termasuk sedekah wahai baginda Rasul?". Rasulullah menjawab," Ketahuilah, pada setiap ( hewan ) yang jantungnya berdenyut ada ( pahala )sedekah."

Lihatlah bagaimana Nabi Saw mengajari kita," ujar Syaikh Ali Jum'ah," dengan hewan dan benda matipun kita harus berinteraksi dengan cinta kasih, apalagi MANUSIA. Dalam buku-buku sejarah Nabi, kita melihat ada cerita anak-anak perempuan Bani An-Najjar di jalan berhenti untuk bertemu Nabi. Beliau yang seorang KEPALA NEGARA, PEMIMPIN UMMAT ISLAM, tidak gengsi untuk menemui anak-anak itu, mengajak mereka berbicara, dan diraih tangannya yang mulia untuk dicium bergantian. Nabi tidak beranjak meninggalkan mereka sampai mereka sendiri yang memutuskan berpisah dari Nabi.

Jangan melihat Al-Qur'an dan Hadits dari sudut pandang halal haram saja, tapi lihatlah dari sudut pandang cara hidup Nabi, dan sudut pandang kemanusiaan. Lihatlah bagaimana menjadi manusia yang baik, suka memberi, dicintai, sabar berakhlak tinggi, seolah-olah kita hidup bersama Rasulullah. 

Semoga kita bisa menjadi hamba-hamba yang dapat meneladani sifat-sifat terpuji baginda Rasul.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADA TAPI LANGKA

العاقل يكفي بالاشارة

KISAH CINTA SUFI YANG MENGGETARKAN