PAK DI


Saya lupa kapan pertama kali terpikat dengan tulisan Pak DI. Bisa jadi ketika masih mondok dulu. Sesekali artikel Pak DI muncul di koran yang di akuisisi oleh JP di Jawa Timur. Biasanya saya membacanya selepas pengajian pagi, koran itu tergeletak di kantor pesantren. Kami rebutan, saya ambil halaman opini, karena kebetulan tidak terlalu punya ketertarikan mantengin gosip artis.

Entah kapan juga, pertama kali bersua disway, yang pasti beberapa tahun lalu. Awalnya iseng lihat-lihat opini via mbah google, kok malah terdampar ke disway. Ternyata terdampar dan tersesat tak selamanya tersiksa, malah enjoy dan nikmat. Ibaratnya seperti bertemu cerpen kenangan Risang ayu yang ditulis berseri. Ups... balik ke kenangan lagi, tapi begitulah adanya. Saya " binged read" semua artikel Pak DI. Setiap tulisannya membuat saya kasmaran tingkat dewa. Jangan tanya kenapa saya suka, karena rasa suka itu tak bisa di jabarkan secara ilmiah hanya bisa di rasakan.

Membaca tulisan Pak DI beberapa tahun ini, sudah menjadi reflek alami saya hampir tiap hari. Saya belajar banyak dan jelas jadi tahu banyak. Walaupun di setiap tulisannya di disway sering di tuduh Pak DI sudah tahu. Banyak yang saya nikmati dari tulisan Pak DI. Saya tak terlalu peduli apakah tulisan Pak DI kebetulan cocok dengan selera saya atau tidak yang penting buah pikiran Pak DI, agak fanatik memang. Sama halnya dengan quote, saya sering baca, baik yang religi ataupun yang manis legit bagai buah kurma, akan berbeda rasanya kalau dikirim oleh seseorang yang kita kagumi dan kita hormati.

Yang paling menarik dari tulisan Pak DI adalah menyirat pandangan dan isi pikiran Pak DI yang sering tersembunyi. Bahkan jika suatu saat Pak DI cuma posting titik (.) sekalipun CHD ( catatan harian dahlan) akan tetap bagus di baca dan dinikmati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADA TAPI LANGKA

العاقل يكفي بالاشارة

KISAH CINTA SUFI YANG MENGGETARKAN