HIKMAH KEHIDUPAN


Suatu hari, seorang pemuda mengemudikan mobilnya bersama ibunya. Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Beberapa kendaraan menepi dan berhenti.

Bagaimana bu? kita berhenti?, si anak bertanya. Teruslah kata ibu. Sang anak tetap menjalankan mobil. Langit makin gelap, angin bertiup kencang, hujanpun turun. Beberapa pohon bertumbangan, bahkan ada yang diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan. Terlihat kendaraan-kendaraan besar juga mulai menepi dan berhenti. 

Bu...? teruslah mengemudi, kata ibu sambil terus melihat ke depan. Anaknya tetap mengemudi dengan bersusah payah. Hujan lebat menghalangi pandangan hanya beberapa meter saja. Sang anak mulai takut, namun tetap mengemudi walaupun sangat perlahan. Setelah melewati beberapa kilometer ke depan, dirasakan hujan mulai reda dan angin mulai berkurang. Setelah beberapa kilometer lagi, sampailah mereka di daerah yang kering dan matahari bersinar. Silahkan berhenti dan keluarlah , kata ibu. Kenapa sekarang? tanyanya. Agar kau bisa melihat seandainya berhenti di tengah badai.

Sang anak berhenti dan keluar. Dia melihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung. Dia membayangkan orang-orang yang terjebak di sana. Dia baru mengerti bahwa jangan pernah berhenti di tengah badai karena akan terjebak dalam ketidakpastian. Jika kita sedang menghadapi badai kehidupan, teruslah berjalan, jangan berhenti dan putus asa karena kita akan tenggelam dalam keadaan yang terus menakutkan.

Lakukan saja apa yang kita lakukan, yakinkan diri badai pasti berlalu. Kita tak kan pernah berhenti tapi terus maju. Karena kita yakin bahwa di depan sana kepastian dan kesuksesan ada untuk kita. 

Hidup tak selamanya berjalan mulus
Butuh batu kerikil agar kita berhati-hati
butuh semak berduri agar kita waspada
Butuh persimpangan agar kita bijak dalam memilih
Butuh petunjuk jalan agar kita punya harapan tentang arah masa depan
Hidup butuh masalah agar kita tahu kita punya kekuatan
Butuh pengorbanan agar kita tahu cara bekerja keras
Butuh air mata agar kita tahu merendahkan hati
Butuh cela agar kita tahu cara menghargai
Butuh tertawa dan tersenyum agar kita tahu cara bersyukur
Butuh orang lain agar kita tahu bahwa kita tak sendiri.

Jangan selesaikan masalah dengan berkeluh kesah dan marah. Selesaikan saja dengan sabar, bersyukur dan jangan lupa tersenyum. Teruslah melangkah walau mendapat rintangan. Jangan takut, saat tidak ada tembok untuk bersandar, masih ada lantai untuk BERSUJUD. Perbuatan baik yang paling sempurna adalah perbuatan baik yang tak terlihat, namun dapat dirasakan hingga jauh ke dalam relung kalbu. Jangan menghitung apa yang hilang, namun hitunglah apa yang tersisa.

Sekecil apapun penghasilan kita, pasti akan cukup bila digunakan untuk kebutuhan hidup. Sebesar apapun penghasilan kita, pasti akan kurang bila digunakan untuk gaya hidup. Tidak selamanya kata-kata indah itu benar. Juga tidak selamanya kata-kata yang menyakitkan itu salah. Hidup ini terlalu singkat, lepaskan mereka yang menyakiti kita, sayangi mereka yang peduli pada kita. Bertemanlah dengan semua orang, tapi bergaul-lah dengan orang yang berintegritas dan mempunyai nilai hidup yang benar. Karena pergaulan akan mempengaruhi cara kita hidup. 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADA TAPI LANGKA

العاقل يكفي بالاشارة

KISAH CINTA SUFI YANG MENGGETARKAN