SABAR DAN SHALAT
Ibnul Qayyim mengatakan bahwa "Kesabaran dan keimanan sangat berkaitan erat ibarat kepala dan tubuh , jika kepala manusia tidak ada, maka tubuhnya tidak akan berfungsi. Demikian pula apabila kesabaran hilang maka imanpun akan ikut hilang"( Al-Fawaid,hal 95). Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Ali Imran ayat 200, yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung".
Berdasarkan ayat di atas bahwa sabar menurut Quraish Shihab hukumnya wajib. Setiap hamba yang tertimpa musibah maka wajib bersabar dari awal ujian datang hingga mendapatkan jalan keluarnya. Sabar merupakan tombak utama dalam iman. Semakin tinggi kesabaran kita semakin tinggi pula iman kita.
Tingkat kesabaran setiap orang berbeda-beda, ada yang memiliki kesabaran tinggi dan juga orang yang memiliki kesabaran rendah. Orang yang sabar bukan berarti mereka tidak bisa melawan saat diperlakukan dengan buruk atau menerima semua yang terjadi dalam hidupnya begitu saja. Kesabaran berkaitan dengan seseorang mengendalikan dirinya dengan baik.
Syaikh Muhammad bin Salih Al' Utsaimin dalam kitab Syarh Tsalatsatul usul menjelaskan, sabar dalam Islam ada tiga macam.
1. Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah.
2. Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah.
3. Bersabar dalam menghadapi taqdir Allah yang dialaminya berbagai hal yang menyakitkan dan gangguan yang timbul diluar kekuasaan manusia ataupun yang berasal dari orang lain. Sejalan dengan hadits dari Ali bin Abi Thalib RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda; yang artinya
" Sabar ada tiga macam; Sabar dalam menghadapi musibah,sabar dalam menghadapi ketaatan dan sabar dalam menghindari kemaksiatan.
Siapa yang sabar dalam menghadapi musibah sehingga mampu menjalaninya dengan baik, dengan segala kekuatan hatinya, maka Allah akan mencatat untuknya sebanyak 300 derajat yang satu derajat dengan derajat yang lain seperti jarak antara langit dan bumi. Siapa yang sabar dalam menjalankan ketaatan, maka Allah akan mencatat untuknya 600 yang satu derajat dengan derajat yang lainnya seperti jarak antara batas dasar bumi hingga puncak 'Arasy. Siapa yang sabar dalam menghindari kemaksiatan, maka Allah akan mencatat untuknya 900 derajat yang antara satu derajat dengan derajat lainnya seperti jarak dua kali antara batas dasar bumi hingga puncak 'Arasy.( HR,Ibnu Hibban,Ibnu Abid Dun-ya dan Dailami ).
Syaikh Aidh Al-Qarni dalam kitabnya La Tahzan menjelaskan, ketika seorang hamba diliputi rasa takut, kecemasan maka sepatutnya bagi dia melaksanakan Shalat mengingat Allah SWT. Dalam QS. Al-baqarah ayat 45. yang artinya '"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk". Lebih lanjut Syaikh Aid Al-Qarni menjelaskan, salah satu nikmat paling besar jika manusia mau berpikir adalah bahwa shalat-shalat yang diperintahkan Allah sejatinya adalah proses pengangkatan derajat hamba. Bahkan shalat lima waktu dapat menjadi obat mujarab untuk mengobati berbagai kekalutan.
Shalat mampu meniupkan ketulusan iman dan kejernihannya ke dalam relung hati. Sehingga hati manusia pun Ridha dengan apa saja yang ditentukan Allah. Syaikh Aid juga menjelaskan, jika seseorang yang ditimpa musibah tidak melakukan sabar, berdoa, dan mendirikan shalat, maka air mata kesedihannya dalam menerima ujian pada akhirnya akan membakar kelopak matanya sendiri.
Syaikh Ali Musthafa Thanthawi rahimahullah, pernah ditanya tentang kata bijak terindah yang pernah dibacanya, beliau menjawab
" Aku telah membaca lebih dari 70 tahun, namun aku belum pernah menemukan kata bijak paling indah seperti apa yang di riwayatkan oleh Ibnul Jauzi rahimahullah.
Sesungguhnya keletihan karena melakukan ketaatan akan hilang, dan tinggallah pahalanya. Dan kenikmatan melakukan kemaksiatan akan hilang dan tinggallah hukumannya.
كن مع الله ولا تبالى، ومد يديك اليه فى ظلمات اليالى، وقل يا رب ما طابت الدنيا الا بذكرك، ولا الاخرة الا بعفوك، ولا الجنة الا برؤيتك
Kita tak pernah tahu amalan mana yang akan membawa kita ke surga, mungkin saja amalan itu adalah sedekah yang kita berikan begitu saja. Atau dua rakaat shalat yang pernah kita lakukan dengan penuh khusyuk. Atau senyum tulus yang kita sunggingkan untuk saudara kita. Atau kata maaf yang kita beri sebelum merebahkan badan di malam hari. Atau karena untaian tasbih yang pernah terucap di saat lelah. Atau bisa jadi setetes air mata penyesalan terhadap dosa yang pernah bahkan sering kita lakukan.
Butuh latihan tingkat tinggi supaya bisa sabar
BalasHapusDan sekolahnya tiap hari
BalasHapusDan sekolahnya tiap hari
BalasHapus