SABAR DAN SHALAT


Sabar adalah salah satu terapi penyakit hati. Kata sabar mudah diucapkan namun aplikasinya dalam kehidupan butuh kesungguhan. Sabar adalah tindakan menahan diri dari hal-hal yang ingin dilakukan, menahan diri dari emosi, dan bertahan serta tidak mengeluh pada saat sulit atau sedang mengalami musibah. Untuk bisa bersabar dibutuhkan kelapangan hati juga ketabahan, kedua hal tersebut merupakan satu kesatuan yang harus dilewati untuk bisa berada dijalan Allah. Kualitas diri seseorang untuk tetap bersabar terbentuk dari seberapa kuatnya seseorang untuk tetap bersabar. Semakin sabar seorang hamba maka akan semakin kuat dalam melewati setiap cobaan. Sabar sendiri maknanya sangat luas, tidak hanya menahan diri dari hal - hal yang tidak sesuai aturan Allah SWT, namun juga menahan diri dari nafsu, menahan diri saat di beri kelapangan maupun tatkala dihadapkan dalam situasi yang sempit.

Ibnul Qayyim mengatakan bahwa "Kesabaran dan keimanan sangat berkaitan erat ibarat kepala dan tubuh , jika kepala manusia tidak ada, maka tubuhnya tidak akan berfungsi. Demikian pula apabila kesabaran hilang maka imanpun akan ikut hilang"( Al-Fawaid,hal 95). Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Ali Imran ayat 200, yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung". 

Berdasarkan ayat di atas bahwa sabar menurut Quraish Shihab hukumnya wajib. Setiap hamba yang tertimpa musibah maka wajib bersabar dari awal ujian datang hingga mendapatkan jalan keluarnya. Sabar merupakan tombak utama dalam iman. Semakin tinggi kesabaran kita semakin tinggi pula iman kita. 

Tingkat kesabaran setiap orang berbeda-beda, ada yang memiliki kesabaran tinggi dan juga orang yang memiliki kesabaran rendah. Orang yang sabar bukan berarti mereka tidak bisa melawan saat diperlakukan dengan buruk atau menerima semua yang terjadi dalam hidupnya begitu saja. Kesabaran berkaitan dengan seseorang mengendalikan dirinya dengan baik. 

Syaikh Muhammad bin Salih Al' Utsaimin dalam kitab Syarh Tsalatsatul usul  menjelaskan, sabar dalam Islam ada tiga macam. 

1. Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah.

2. Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah.

3. Bersabar dalam menghadapi taqdir Allah yang dialaminya berbagai hal yang menyakitkan dan gangguan yang timbul diluar kekuasaan manusia ataupun yang berasal dari orang lain. Sejalan dengan hadits dari Ali bin Abi Thalib RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda; yang artinya

" Sabar ada tiga macam; Sabar dalam menghadapi musibah,sabar dalam menghadapi ketaatan dan sabar dalam menghindari kemaksiatan. 

Siapa yang sabar dalam menghadapi musibah sehingga mampu menjalaninya dengan baik, dengan segala kekuatan hatinya, maka Allah akan mencatat untuknya sebanyak 300 derajat yang satu derajat dengan derajat yang lain seperti jarak antara langit dan bumi. Siapa yang sabar dalam menjalankan ketaatan, maka Allah akan mencatat untuknya 600 yang satu derajat dengan derajat yang lainnya seperti jarak antara batas dasar bumi hingga puncak 'Arasy. Siapa yang sabar dalam menghindari kemaksiatan, maka Allah akan mencatat untuknya 900 derajat yang antara satu derajat dengan derajat lainnya seperti jarak dua kali antara batas dasar bumi hingga puncak 'Arasy.( HR,Ibnu Hibban,Ibnu Abid Dun-ya dan Dailami ).

Syaikh Aidh Al-Qarni dalam kitabnya La Tahzan menjelaskan, ketika seorang hamba diliputi rasa takut, kecemasan maka sepatutnya bagi dia melaksanakan Shalat  mengingat Allah SWT. Dalam QS. Al-baqarah ayat 45. yang artinya '"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu  sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk". Lebih lanjut Syaikh Aid Al-Qarni menjelaskan, salah satu nikmat paling besar jika manusia mau berpikir adalah bahwa shalat-shalat yang diperintahkan Allah sejatinya adalah proses pengangkatan derajat hamba. Bahkan shalat lima waktu dapat menjadi obat mujarab untuk mengobati berbagai kekalutan.

Shalat mampu meniupkan ketulusan iman dan kejernihannya ke dalam relung hati. Sehingga hati manusia pun Ridha dengan apa saja yang ditentukan Allah. Syaikh Aid juga menjelaskan, jika seseorang yang ditimpa musibah tidak melakukan sabar, berdoa, dan mendirikan shalat, maka air mata kesedihannya dalam menerima ujian pada akhirnya akan membakar kelopak matanya sendiri.

Syaikh Ali Musthafa Thanthawi rahimahullah, pernah ditanya tentang kata bijak terindah yang pernah dibacanya, beliau menjawab

" Aku telah membaca lebih dari 70 tahun, namun aku belum pernah menemukan kata bijak paling indah seperti apa yang di riwayatkan oleh Ibnul Jauzi rahimahullah.

ان مشقة الطاعة تذهب ويبقى ثوابها
وان لذةالمعاصى تذهب ويبقى عقابه

Sesungguhnya keletihan karena melakukan ketaatan akan hilang, dan tinggallah pahalanya. Dan kenikmatan melakukan kemaksiatan akan hilang dan tinggallah hukumannya.

كن مع الله ولا تبالى، ومد يديك اليه فى ظلمات اليالى، وقل يا رب ما طابت الدنيا الا بذكرك، ولا الاخرة الا بعفوك، ولا الجنة الا برؤيتك

Teruslah bersama Allah dan jangan pedulikan yang lain
Tengadahkan tanganmu kepadaNya di kegelapan malam, sembari berdoa : Ya Rabb 
Dunia ini tak kan indah kecuali dengan mengingatMu
Akhirat tak kan indah kecuali dengan ampunanMu
Dan surgapun tak kan indah kecuali dengan melihat wajahMu
صافح وسامح ودع الخلق للخالق فنحن وهم راحلون، افعل الخيرمهما استصغرته، فانك لا تدري اي حسنة تدخلك الجنة
Lapangkan dadamu...
Maafkan ( orang yang bersalah padamu )
Biarkan ( urusan ) makhluk untuk sang khaliq, karena kita dan mereka akan meninggalkan dunia
Lakukanlah kebaikan walau engkau menganggapnya sepele, karena sesungguhnya engkau tidak tahu kebaikan mana yang akan memasukkanmu ke surga. 

Kita tak pernah tahu amalan mana yang akan membawa kita ke surga, mungkin saja amalan itu adalah sedekah yang kita berikan begitu saja. Atau dua rakaat shalat yang pernah kita lakukan dengan penuh khusyuk. Atau senyum tulus yang kita sunggingkan untuk saudara kita. Atau kata maaf yang kita beri sebelum merebahkan badan di malam hari. Atau karena untaian tasbih yang pernah terucap di saat lelah. Atau bisa jadi setetes air mata penyesalan terhadap dosa yang pernah bahkan sering kita lakukan.










Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADA TAPI LANGKA

العاقل يكفي بالاشارة

KISAH CINTA SUFI YANG MENGGETARKAN