PEREMPUAN DENGAN MAHAR PALING MULIA


Menjadi penghuni surga adalah idaman setiap orang yang beriman, bukan dongeng bukan hayalan, itulah kenikmatan abadi yang belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan tak terbayangkan oleh pikiran. 

Ummu Sulaim, nama lengkapnya Rumaisha Ummu Sulaim binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Hiram bin Jundab bin Amir bin Ghanam bin Adie bin An-Najaar al-Anshariyah al-Khazrajiyah. Ia adalah salah seorang wanita Madinah yang memeluk Islam.Sifat-sifat yang dimiliki sosok seorang muslimah melekat padanya . Maka tak heran anak pamannya , Malik bin Nadhar, meminangnya untuk dijadikan istri. Dari pernikahan keduanya lahirlah sahabat setia Rasulullah SAW, Anas bin Malik. Saat Islam datang di negeri Makkah , warga Anshar yang jujur sudah mulai mendengar berita datangnya seorang Nabi. Ummu Sulaim adalah salah satu penduduk yang langsung menyambut seruan Islam. Tidak ada keraguan di dalamnya meski ia paham konsekuensi keimanannya di antara kaumnya yang belum beriman.

Sayangnya, sang suami tidak bisa menerima pilihan istrinya tersebut. Malik menjadi orang pertama yang menentang keimanan Ummu Sulaim. Perempuan shalehah asal suku Khasraj tersebut lalu membimbing putranya untuk turut mengikrarkan dua kalimat syahadat. Melihat itu Malik marah " Janganlah merusak anakku." Malik pun mengancam sang istri sekembalinya dari perjalanan. Hanya saja, saat menuju rumah . Ia terbunuh oleh musuh. Mendengar kematian suaminya , Ummu Sulaim memutuskan tak akan menikah lagi sampai Anas dewasa. Kemudian ia menyerahkan putranya tersebut sebagai pelayan kepada Nabi SAW.

Baginda Rasulullah pun menyambutnya dengan senang hati. Atas keteguhan Anas dan ibunya banyak orang membicarakan mereka berdua hingga sampai ke telinga Abu Thalhah . Sang hartawan tersebut lalu melamar Ummu Sulaim dengan mahar sangat mahal. Namun Ummu Sulaim menolak dengan tegas karena Abu Thalhah masih belum beriman.

Demi Allah, orang seperti engkau tidak pantas di tolak. Hanya saja engkau masih kafir, sedangkan aku seorang muslimah. Sehingga tidak halal bagiku untuk menikah denganmu. Jika kamu masuk Islam, maka itulah mahar bagiku dan aku tidak meminta yang selain dari itu, ungkap Ummu Sulaim kepada Abu Thalhah.

Sungguh, ungkapan tersebut mampu menyentuh perasaan yang paling dalam mengisi hati Abu Thalhah. Ummu Sulaim bukanlah seorang wanita yang suka main-main dan takluk dengan rayuan kemewahan. Ummu Sulaim adalah wanita cerdas, namun hatinya lembut. Abu Thalhah berpikir apakah dirinya akan mendapatkan wanita yang lebih baik dari Ummu Sulaim untuk diperistri dan menjadi ibu bagi anak-anaknya.

Dengan mantap Abu Thalhah pun mengikrarkan keislamannya." Aku berada di atas apa yang kamu yakini, aku bersaksi tiada tuhan yang haq kecuali Allah." Maka jadilah Ummu Sulaim menikah dengan  Abu Thalhah dengan mahar keislaman. Wanita tersebut tidak meminta mahar apapun dari Abu Thalhah  selain keislaman. Sebuah mahar yang sangat agung.  Dari Anas bin Malik di riwayatkan oleh Tsabit bahwa Rasulullah bersabda." Aku belum pernah mendengar seorang wanita manapun yang lebih mulia  maharnya dari Ummu Sulaim karena maharnya adalah Islam." ( Sunan An-Nasa'i ).

Itulah kisah kemuliaan Ummu Sulaim, semoga kisah ini menginspirasi kita semua untuk senantiasa menjadi wanita baik dan berakhlak mulia.



  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADA TAPI LANGKA

العاقل يكفي بالاشارة

KISAH CINTA SUFI YANG MENGGETARKAN