Barang langka itu mahal,semakin antik suatu barang makin berharga dan mahal. Begitupun manusia, semakin langka makin mahal nilainya. Yang langka itu.... Istri yang taat pada suami yang senantiasa berseri-seri saat dipandang, yang ridha terdiam saat suami marah, tidak merasa lebih apalagi meninggikan suara, tercantik di hadapan suami, terharum saat menemani suami istirahat, tersenyum saat berbicara santai dengan suami,tak menuntut sesuatu yang tak bisa di penuhi suami, yang sadar bahwa ridhaNya ada pada ridha suaminya. Yang langka itu... Suami, yang mengerti bahwa istrinya bukan pembantu, sadar tak melulu ingin dilayani, tak merepotkan istri dengan ragam perintah karena tahu istrinya sudah repot seharian. Urus anak dan seabrek pekerjaan rumah tangga mulai dari masak, nyuci , beres-beres rumah dan berbagai kegiatan domistik lainnya. Yang sadar bahwa pekerjaan rumah juga kewajibannya. Yang sadar bahwa membantu istri bagian dari rasa sayang yang tak ternilai dan sanggup menyentuh hati istr
Makna mahfuzhat di atas maknanya kira-kira begini "kalau berbicara dengan orang cerdas, maka isyarat sudah cukup. Berkomunikasi dengan pribadi cerdas itu menakjubkan, setiap tutur katanya ada ilmu, dalam setiap gerakannya ada ilmu, bahkan tidurpun menggunakan ilmunya sebagai bantal kepala dan hatinya. Ada ungkapan lain" orang yang paling cerdas di muka bumi adalah orang yang tahu bagaimana menjadi orang yang bahagia". Ciri orang cerdas cuma satu, tidak memperdebatkan yang bukan ilmu. Nasehatnya indah dan meneduhkan. Tak ada kata-kata kasar dalam setiap ucapannya. Orang cerdas dan bahagia tidak perlu menceritakan kehidupannya, prestasinya, hal-hal hebat yang dia lakukan. Apalagi sekedar mengumumkan hal-hal sepele lainnya ke orang lain. Orang cerdas itu, nasehatya bijak indah terdengar, setiap kata yang terucap menyejukķan tak ada nada marah apalagi menggurui dalam setiap untaian kalimat yang keluar lisannya.
Disaat hati mulai tersenyum,di saat pikiran mulai melayang dan disaat jiwa raga bersorak sorai, maka saat itulah seseorang merasakan yang namanya cinta, merasakan yang namanya kasih sayang dan merasakan anugerah terindah dari dzat yang maha pemurah. Cinta itu datang tanpa di undang, hadir tanpa di panggil dan bersemayam tanpa di letakkan, yang berada di lubuk hati paling dalam. Semua manusia pasti memiliki rasa, yaitu rasa cinta. Terlebih juga kaum sufi yang tentu juga seorang manusia seperti pada umumnya, sebagai bukti bahwa seorang sufi juga bisa jatuh cinta. Adalah kisah Nabi Yusuf, satu-satunya kisah yang di abadikan Al-qur'an sebagai teladan umat manusia. Nabi Yusuf memiliki segala sarana dan pendukung untuk berbuat maksiat kepda Zulaikh, namun beliau memilih lari darinya. Kisah tersebut menggambarkan bagaimana tingkah seorang sufi dijerat asmara, seorang yang sedang jatuh cinta, potensi berbuat maksiat sangatlah besar, menghalalkan segala cara untuk selalu bersama orang yang
Komentar
Posting Komentar