شكرا لك يا امي

Madrasah pertamaku adalah Ibu,aku anak pertama dari 3 bersaudara dua adikku laki-laki kami dibesarkan dalam lingkungan yang damai tenang dan bahagia.rutinitas keluarga kecil kami seperti umumnya keluarga di lingkungan Pedesaan nan asri.

Pagi bangun tidur wajib jama'ah subuh,lanjut ngaji Al-qur'an kepada Mbah kami (Bapak pasrahkan pembelajaran Al-qur'an  ke kakek dari pihak Ibu).Durasi ngaji kami cukup panjang di mulai dari setelah shalat Subuh sampai jam 5.30,selesai ngaji lanjut makan pagi persiapan ke sekolah.

Ibu kami sangat sigap dengan rutinitas domestik beliau,siapkan sarapan pagi (pastinya aku bantu yang ringan-ringan)lanjut nyiapkan seragam kami dan seragam bapak (bapak tenaga pendidik di sekolah milik keluarga dan di Nurul jadid),ku lihat raut wajah lelah namun tak pernah  kudengar Ibu mengeluh dengan rutinitas hariannya,beliau menjalaninya dengan santai.(air mataku mulai menggenang)

Selesai dengan rutinitas paginya ibu tak langsung istirahat biasanya beliau menunggu bapak pulang dari sekolah,sambil beres -beres rumah.Bapak datang  makan siang lanjut ke NJ bapak biasanya langsung ke wilayah barat( tempat pengurus bagian perlengkapan ) sampai malam(dan aku baru tahu bahwa di sana bapak ngajari mereka banyak hal,ngaji kitab,sholat jamaah aku biasa di ajak bapak  kalau hari minggu pas libur sekolah,bisa di pastikan semua personel perlengkapan Nj aku kenal.

Rumah kamì sering di jadikan Basecamp pengurus pesantren sejak dulu,biasanya acara Harlah Pesantren atau acara besar pesantren Makan mandi tidur di rumah Ibu santai saja melayani mereka( santri makannya kan sederhana ,tempe goreng,ikan sayur dan pecek Terong mereka sudah senang) selesai makan mereka cuci piring sendiri di dapur rumah kami.

Ibu akrab dengan banyak orang baik di rumah maupun di Nj,bahkan sebagian waktunya lebih banyak beliau habiskan di Pesantren.Beliau setia mendampingi bapak begitu pula sebaliknya bapak teramat menyayangi ibu.Tidak pernah ku dengar nada suara tinggi di antara beliau berdua ,sampai Ibu wafat bapak mendampingi dengan setia( kami sangat kehilangan sosok yang kami banggakan) .Beliau sosok  yang hebat yang tak pernah lelah membahagiakan anak-anaknya.

Saat kita melihat Ibu,kita sedang melihat cinta paling murni yang pernah kita tahu.Terimakasih Ya Rabb,engkau telah menitipkanku kepada malaikat yang ku sebut IBU...


 


,




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEREMPUAN

PEREMPUAN DAN BUKU

TEMAN