ISOLASI MANDIRI ( ISOMAN )

Isolasi mandiri ( Isoman) istilah yang membayangkannyapun aku takut. Kesannya mengerikan , jauh dari hiruk pikuk , menyepi mensunyikan diri dari keramaian.

Senin tanggal 9 - 20 juni 2021 , ku kenang sebagai hari - hari yang kutakutkan. Mau tidak mau, suka atau tidak aku harus menjalaninya. Demi kebaikanku dan keluarga serta sahabat tercinta .

Awalnya karena kelelahan setelah beberapa hari stand by di PSB NJ, pagi hingga petang semua aktifitas rutin ku jalani, menyambut dan mendampingi kedatangan tamu santri baru 
Hari terakhir suaraku tiba- tiba serak, batuk dan mata panas berair. Aku pulang lebih awal karena badan sudah mulai tak enak .

Sampai di rumah ku baringkan badan ku coba pejamkan mata. Badan mulai terasa panas , selama 2 hari . Sigap aku periksa khawatir terjadi sesuatu mengingat masa pandemi covid 19 masih menerjang wilayahku dan belum ada tanda - tanda akan berakhir

Selesai periksa dan tebus obat di apotik kuminum rutin sesuai petunjuk . Panasku turun dan 1 hari setelah itu penciumanku mulai tak berfungsi sebagaimana mestinya. Ketakutanku makin menggunung , ku baca semua doa - doa yang ku hafal. Jadi ingat pesan pak Habibi ketika mendampingi bu ainun. Untung saya punya Al qur'an sehingga di kala ketegangan melanda pikiran saya langsung bisa membaca surat -surat pendek yang saya hafal di dekat Ainun . Alhamdulillah Saya muslim saya punya Allah. 

Seluruh prosedur pak habibi dalam menenangkan pikiran kuikuti sesuai kapasitas kemampuanku

Hilangnya penciuman selama beberapa hari membuat jiwaku down. Ku juga coba hibur dengan membaca buku- buku yang  kumiliki. Ku hindari kontak fisik dengan keluarga dan orang - orang yang kukenal.

Ada banyak terapy yang ku jalani untuk mengembalikan penciumanku. Yang umum di lakukan penderita Anosmia. Seperti menghirup uap minyak kayu putih, makan bawang " cowok " istilahku , minum rempah yang ku racik sendiri. Dan yang paling penting mencoba Santaikan pikiran dengan tidak menonton berita covid atau sejenisnya. Ku buat pikiran se rileaks mungkin.

2 hari jelang Idul Adha lamat dan samar penciumanku lambat laun sudah mulai merasakan bau. Ku latih terus agar normal. 
Dan Alhamdulillah malam takbir Allah memberiku kebahagian padaku tanpa batas bahkan berlimpah . Penciumanku kembali normal. Aku sudah bisa mencium bau sabun, parfum dan ikan teri goreng ...

Ya Allah amat terima kasih untuk semua nikmat dan pelajaran hidup yang amat berharga. Ku mohon ampunan dan bimbinganMu dalam menjalani sisa umurku.

Ku ingin di kenang sebagai Istri yang baik untuk suamiku, ibu yang baik untuk anak- anakku. Teman yang baik untuk sahabatku.Ku berharap akhiŕ hidupku Husnul khotimah.Amin

Medio Juni 2021











Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADA TAPI LANGKA

العاقل يكفي بالاشارة

KISAH CINTA SUFI YANG MENGGETARKAN