BAHAGIANYA MENJADI GURU

Kunikmati hari-hari manisku dengan rutinitas pagi , setelah shalat subuh,kubiasakan jalan-jalan sambil menikmati syahdunya  pagi buta, selanjutnya kusiapkan sarapan pagi . Setelah pekerjaan rumah selesai jam 06.00 lebih dikit aku berangkat ke Madrasah. Jarak dari rumahku ke Madrasah 11 Km, biasanya kalau lalu lintas tak terlalu padat perjalanan hanya memakan waktu 20 menit. Selanjutnya kumulai seluruh aktivitas harianku bersama murid-murid tercintaku.

Memasuki gerbang Madrasah hatiku makin riuh, ketika bertemu murid-muridku. Kusambut mereka dengan senyum dan sapa ramah. Kulihat wajah ceria dan senyum semringah khas siswa pesantren. Salam dengan sikap tawadhu' terpancar dari wajah bersih mereka. Nyaman, damai dan tenang tiap kali kupandang wajah teduh mereka.

Sejatinya aku yang belajar banyak dari mereka selama aku menjadi guru. Akulah yang banyak menerima, aku mendapatkan banyak inspirasi dari murid yang ku ajar. Tak kupungkiri terkadang ada dari mereka yang membuat kesabaranku harus "kugandakan", bahkan butuh perhatian lebih. Disitulah aku dituntut kreatif. 

Madrasahku di area Pesantren, lantunan ayat Al-Qur'an selalu terdengar merdu dari semua kelas yang di baca murid-muridku. Di hari lain nadzom 'aqidatul awam, nadzom alfiah Ibnu Malik,nadzom syu'abul Iman, mereka lantunkan untuk tetap menjaga kultur pesantren. Kunikmati hari-hariku bersama mereka dari pagi sampai sore menjelang. Merupakan anugerah tak ternilai ketika berbaur bersama mereka, syukur nikmat bagiku.

Masih banyak kegiatan yang membuatku lebih hidup dan bermakna di Madrasah, karena tugasku mendidik dan mengajar. Sebagai guru aku harus banyak melakukan evaluasi lewat berbagai pengembangan diri. Aku juga mengisi "daya dan energi" otakku dengan membaca buku-buku. 

Pekerjaan sebagai guru adalah hal yang terindah dalam hidupku. Tanggung jawabku mendidik tak hanya dari sisi akademis, namun juga tutur kata dan tingkah laku. lebih tepatnya menanamkan pendidikan akhlak.

Pendidikan merupakan pintu peradaban dunia. Pintu tersebut tidak akan terbuka kecuali dengan satu kunci. Yakni sosok guru yang peduli dengan peradaban dunia. Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tetapi guru bermutu dapat melahirkan ribuan orang-orang hebat. Tugas pendidik bukanlah menebang hutan, tetapi mengairi hutan. 

Jadilah guru yang menarik dan menyenangkan, agar tercipta suasana pembelajaran yang nyaman dan bahagia, sehingga pelajaran dapat diterima murid dengan mudah. Guru yang menarik mampu membuat murid terkesima karena gaya mengajar dan penampilannya yang menyenangkan. Sehingga mampu membawa murid mendengarkan bukan sekedar mendengar, serta mampu mengajak murid memperhatikan bukan hanya sekedar menyaksikan. Mengajarlah dengan suasana hati menyenangkan, perasaan nyaman dan hangat terhadap peserta didik.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADA TAPI LANGKA

العاقل يكفي بالاشارة

KISAH CINTA SUFI YANG MENGGETARKAN